Cedera olahraga bisa terjadi pada siapapun baik anak kecil, dewasa atau bahkan para atlet yang sering berolahraga. Cedera olahraga biasanya disebabkan karena melakukan olahraga yang berlebihan, kurangnya pemanasan, gerakan yang keliru, atau bisa saja karena faktor motorik lainnya. Cedera olahraga yang paling sering terjadi adalah terkilir atau keseleo. Sedangkan mereka yang berpotensi mengalami cedera olahraga adalah mereka yang jarang berolahraga dan mereka yang berolahraga tanpa mengetahui teknik yang benar.
Lantas jika telah terjadi, bagaimana penanganan cedera olahraga? Mari simak ulasannya dibawah ini!
Table of Contents
Apa itu Cedera Olahraga?
Disebut cedera olahraga karena cedera ini menyebabkan kerusakan pada bagian tubuh seseorang saat sedang berolahraga. Cedera olahraga juga bisa disebut sebagai gangguan rasa sakit yang berkaitan dengan keterbatasan fungsional dan kemampuan untuk berkompetisi yang diakibatkan oleh cedera kronis atau trauma akut yang berlebihan.
Cedera yang tidak ditangani dengan tepat bisa menimbulkan gejala berulang yang bahkan bisa menyebabkan disabilitas yang berkaitan dengan olahraga. Cedera olahraga biasanya ditangani oleh dokter ortopedi, khususnya bagi mereka yang membutuhkan penanganan berupa operasi.
Berdasarkan dari waktu kejadiannya, cedera olahraga bisa dibagi menjadi dua bagian yakni cedera akut atau mendadak dan cedera kronis yang bisa berkembang seiring dengan waktu.
Cedera akut terjadi secara mendadak atau tiba-tiba seperti cedera yang diakibatkan terkena pukulan, jatuh, atau terkilir. Sedangkan cedera kronis biasanya disebabkan penggunaan satu area tubuh yang berlebihan misalnya fraktur stres atau siku tenis.
Penyebab Cedera Olahraga
Berdasarkan dari penyebabnya, cedera olahraga dibagi menjadi dua jenis yakni overuse injury dan traumatic injury. Overuse injury disebabkan gerakan berulang yang terlalu banyak atau terlalu cepat. Sedangkan traumatic injury disebabkan gerak tubuh atau benturan yang daya tekannya melebihi kemampuan tubuh.
Lebih lengkapnya berikut beberapa hal yang sering menjadi penyebab cedera olahraga:
- Pemanasan yang kurang maksimal membuat otot belum siap untuk beraktivitas
- Memaksakan diri untuk melakukan olahraga secara berlebihan
- Menggunakan teknik yang salah (tidak sesuai dengan instruksi/panduan)
- Otot yang kaku atau tegang lebih mudah mengalami cedera saat berolahraga
- Menggunakan peralatan olahraga (pakaian atau alas kaki) yang salah bisa meningkatkan risiko cedera olahraga
- Kecelakaan yang terjadi saat berolahraga seperti benturan dengan lawan main
- Memilih jenis olahraga yang tidak sesuai dengan kondisi fisiknya
Cedera olahraga bisa dialami oleh semua bagian tubuh mulai dari persendian, otot, tulang hingga jaringan ikat. Namun yang paling rentan mengalami cedera adalah lutut dan pergelangan kaki.
Jenis Cedera Olahraga
Jenis cedera olahraga yang paling sering terjadi adalah terkilir atau keseleo, namun kenyataannya ada banyak jenis cedera olahraga. Mulai dari cedera ringan yang hanya membutuhkan perawatan mandiri dirumah, hingga cedera berat yang membutuhkan tindakan seperti operasi untuk mempercepat kesembuhannya.
Berikut beberapa jenis cedera dalam olahraga:
1. Patah tulang
Cedera ini bisa terjadi ketika tulang mendapatkan benturan atau tekanan yang lebih besar secara tiba-tiba diluar kemampuan penerimaannya. Hal tersebut menyebabkan susunan keutuhannya terputus sehingga bentuk atau posisinya bisa berubah.
2. Robekan tulang rawan
Cedera ini sering terjadi pada bagian bahu dan lutut. Tulang rawan memang tulang yang tangguh dan sangat fleksibel, namun tulang ini juga robek jika memaksa melakukan gerakan secara tiba-tiba. Misalnya gerakan saat olahraga (futsal, tenis atau basket) yang memaksa lutut untuk bergerak memutar saat kaki dalam posisi menapak kuat.
3. Gegar otak
Cedera ini bisa terjadi ketika bagian kepala kita menerima pukulan atau benturan langsung. Misalnya terkena pukulan tinju atau bola voli.
4. Dislokasi
Dislokasi adalah kondisi ujung tulang yang bergerak keluar dari posisi normalnya. Kondisi ini terjadi ketika sendi dipaksa untuk melakukan gerakan secara tiba-tiba atau mendapatkan tekanan yang sangat keras.
5. Tendonitis
Cedera ini bisa terjadi ketika tendon membengkak lalu meradang. Tendonitis terjadi akibat gerakan berulang terus menerus.
6. Terkilir atau keseleo
Keseleo atau terkilir adalah cedera yang paling sering terjadi saat olahraga. Kondisi ini terjadi ketika ligamen robek atau meregang terlalu banyak. Keseleo seringkali terjadi di lutut, pergelangan kaki dan pergelangan tangan.
7. Strain
Strain terjadi ketika otot atau tendon mengalami peregangan, robekan atau penarikan. Strain sering terjadi pada otot betis dan otot pada bagian belakang paha. Beberapa hal yang bisa menyebabkan strain yakni meningkatkan program latihan dengan tiba-tiba, berlari cepat atau otot yang kelelahan.
8. Cedera Hamstring
Cedera hamstring seringkali terjadi pada seseorang yang melakukan gerakan secara tiba-tiba sehingga menyebabkan otot pada bagian belakang paha tertarik melebihi kapasitas kemampuannya. Beberapa gerakan yang memicu cedera ini antara lain melompat, lari cepat atau menerjang. Oleh sebab itu jenis cedera ini sering terjadi pada atlet basket atau sepak bola.
9. Kram otot
Kondisi ini terjadi jika seseorang mengabaikan pemanasan sebelum berolahraga. Meskipun rasa sakit yang ditimbulkan sifatnya sementara namun mampu membuat penderitanya merasa tidak nyaman ketika beraktivitas.
10. Cedera bahu
Cedera ini biasanya terjadi karena robekan pada rotator cuff yang menyebabkan rasa sakit pada bahu hingga pergelangan tangan. Cedera bahu sering dialami oleh para atlet golf atau bisbol.
Baca Juga : 6 Jenis Fisioterapi untuk Mengatasi Sakit pada Bahu.
11. Cedera lutut
Cedera ini bisa terjadi ketika seseorang melakukan aktivitas fisik berlebihan. Gejala yang ditimbulkan adalah nyeri, bengkak, sulit menahan beban hingga gerakan pada lutut yang jadi tidak stabil. Beberapa olahraga yang memiliki risiko tinggi akan cedera ini yaitu sepakbola, basket, ski, dan naik sepeda.
Penanganan Cedera Olahraga
Cedera olahraga ringan bisa ditangani secara mandiri, namun untuk cedera sedang hingga yang berat tentu saja membutuhkan beberapa penanganan khusus. Berikut beberapa penanganan cedera olahraga:
1. Menggunakan metode RICE
Sebagai penanganan cedera olahraga pertama, Anda bisa menggunakan metode RICE yang mampu mengurangi rasa sakit, mempercepat penyembuhan serta mengurangi peradangan. Berikut cara melakukan metode RICE:
- Rest : mengistirahatkan bagian tubuh yang mengalami cedera
- Ice : Mengompres bagian yang cedera dengan es selama 3-5 kali dengan setiap sesinya selama 20 menit
- Compressing : Menekan bagian tubuh yang cedera dengan cara membalutnya agar terhindar dari pembengkakan
- Elevation : menempatkan bagian tubuh yang cedera lebih tinggi dengan tujuan untuk memperlancar aliran darah disekitar bagian tubuh yang cedera
2. Pemberian obat-obatan
Obat-obatan ditujukan untuk meredakan bengkak dan mengurangi rasa sakit yang ditimbulkan. Dokter biasanya akan meresepkan aspirin atau ibuprofen yang termasuk obat anti inflamasi non steroid.
3. Imobilisasi
Tujuan utama dari pengobatan ini agar bagian tubuh yang cedera tidak bergerak hingga mampu memperparah kondisi. Imobilisasi menggunakan gips, sling atau splint.
4. Operasi
Jika cedera tergolong parah hingga pengobatan di atas tak mampu menyembuhkannya dengan maksimal, maka prosedur bedah menjadi solusi terbaik. Jenis cedera yang membutuhkan penangan ini antara lain cedera ligamen, patah tulang dan cedera tendon robek.
5. Terapi
Pengobatan untuk mempercepat penyembuhan seperti terapi gelombang suara, terapi arus listrik atau pijat.
6. Rehabilitasi
Setelah pengobatan dan penanganan cedera olahraga selesai, bagian yang cedera akan memasuki tahap pemulihan. Bagian yang cedera akan dilatih dengan berbagai macam gerakan untuk mengembalikan fungsinya seperti sedia kala. Rehabilitasi harus dilakukan sesuai dengan panduan atau instruksi dan tidak boleh dipaksa karena bisa menyebabkan cedera berulang.
Jika Anda telah melakukan metode RICE namun belum ada kemajuan bahkan kondisi kian parah, konsultasikan cedera Anda pada dokter spesialis ortopedi untuk merujuk pada penanganan selanjutnya yang sesuai dengan kondisi Anda.
Untuk mempercepat pemulihan, dokter biasanya akan menyarankan melakukan terapi fisik yang mampu meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan otot pada bagian yang cedera. Anda bisa berkonsultasi dengan tim Fitness Indonesia untuk hal ini.
Fitness Indonesia memiliki berbagai macam program yang bisa Anda pilih. Bagi Anda yang jauh dari lokasi, tim Fitness Indonesia menyediakan program latihan online sehingga Anda tidak perlu datang langsung ke lokasi gym kami. Atau untuk hasil pemulihan yang terbaik, Anda bisa berkonsultasi dengan kami untuk program personal training.
Jadi, bagi Anda yang saat ini mengalami cedera olahraga dan ingin pulih lebih cepat, hubungi tim Fitness Indonesia saat ini juga!