Sering saya menyaksikan pengguna gym, khususnya gym komersial, menyalahgunakan kegunaan stretching (peregangan otot), terutama ketika latihan dan sesaat setelah latihan. Parahnya lagi, penyalahgunaan ini tidak jarang datang dari para personal trainer. Bukannya memberi pengertian bahwa stretching ketika dan sesaat setelah latihan memiliki potensi untuk merugikan, mereka malah mendukung klien mereka untuk menyalahgunakan stretching ketika dan sesaat setelah latihan.
Sekedar catatan samping, jika trainer anda menyarankan, mengharuskan, atau mendukung hal yang sama, stretching ketika dan sesaat setelah latihan, anda perlu mempertimbangkan dengan serius untuk beralih ke trainer atau pelatih lain.
Memang stretching statis sebagai proses “pendinginan” sesaat setelah set atau sesi latihan merupakan sesuatu yang umum. Mungkin, di bidang atau dunia lain, sesuatu yang umum bisa dianggap hampir pasti benar, tidak demikian halnya di dunia fitnes. Sesuatu yang umum (atau populer) belum tentu berarti hal tersebut benar. Kepopuleran atau keumuman tidak membuat sesuatu benar.
OK kembali ke stretching.
Banyak orang berpikir bahwa dengan melakukan stretching sesaat setelah set atau sesi latihan, tingkat fleksibilitas otot serta kecepatan pemulihan otot akan meningkat (lagi-lagi jika trainer anda mengatakan hal yang sama, saatnya mempertimbangkan dengan serius untuk beralih ke trainer lain). Guess what? Anda mungkin akan terkejut bila mengetahui bahwa anggapan atau hal umum yang diajarkan/didukung oleh banyak personal trainer ini tidak didukung kuat oleh penelitian scientific (ilmiah). Lebih jauh lagi, banyak penelitian justru cenderung menunjukkan hal yang berlawanan dengan anggapan atau ajaran umum ini.
Penelitian menemukan bahwa stretching sebelum, ketika, atau sesudah set atau sesi latihan tidak memiliki efek positif apa-apa terhadap tingkat pemulihan otot atau tingkat intensitas rasa pegal-pegal setelah latihan (1)(2)
Di samping itu, berbeda dengan apa yang mungkin anda yakini (atau minimal pernah dengar dari trainer atau teman anda), stretching dapat meningkatkan kecepatan aliran darah dalam tubuh. Kenyataannya justru sebaliknya. Stretching menurunkan kecepatan aliran darah yang kemungkinan berujung pada rasa pegal-pegal dan proses pemulihan yang lebih panjang (3). Sementara studi lain menemukan bahwa stretching menurunkan tingkat kapilaritas pembuluh darah, aliran darah, serta kecepatan peredaran sel darah merah (4)(5)
Jadi, bagaimana cara mengaplikasikan manfaat stretching dengan tepat? Sampai saat ini, manfaat dan kegunaan stretching statis dalam latihan beban memang masih diperdebatkan terus-menerus dengan gencar (dan memang begitu seharusnya secara masih belum ada kesimpulan yang pasti). Tapi, ada 1 hal mengenai stretching yang secara umum disepakati, yaitu stretching sebelum tidur atau ketika anda dalam keadaan rileks (bukan setelah latihan) akan membantu saraf tubuh dan pikiran anda rileks. Dengan begitu, tidur pun akan lebih enak sehingga kesehatan serta bentuk dan berat badan ideal anda tetap terjaga.