\

Kifosis atau Punggung Bungkuk dan Cara Penyembuhannya dengan Benar

Kifosis atau Punggung Bungkuk dan Cara Penyembuhannya dengan Benar
September 24, 2024 fitnessindonesia
Sakit punggung

Kifosis merupakan salah satu jenis kelainan tulang belakang yang mampu merubah postur tubuh penderitanya. Kifosis bisa dicegah dari awal dengan senantiasa mengonsumsi makanan yang baik untuk pertumbuhan tulang seperti makanan yang berzat kapur tinggi atau mengonsumsi minuman tinggi kalsium dan mineral seperti susu. Namun bagaimana jika seseorang sudah terlanjut menderita kifosis? Apakah bisa disembuhkan? Apa terapi punggung bungkuk yang benar untuk menyembuhkannya?

Apa itu Kifosis?

Kifosis adalah kelainan pada tulang belakang yang membuatnya melengkung kebawah atau bengkok secara tidak normal. Jika pada orang normal, lengkungan hanya pada kisaran 25-45 derajat, namun penderita kifosis memiliki kelengkungan hingga 50 derajat atau bahkan lebih. Lengkung yang berlebih ini membuat penderitanya nampak memiliki punuk di bagian punggungnya. 

Kelainan pada tulang belakang ini memang tidak menimbulkan banyak masalah namun bisa sangat menghambat aktivitas sehari-hari penderitanya. Kifosis perlu penanganan yang tepat. Pada kondisi awal kifosis bisa sembuh dengan penggunaan penyangga punggung atau terapi fisik. Untuk terapi fisik, Anda bisa mendapatkan detailnya dengan berkonsultasi pada fasilitas medis terdekat seperti rumah sakit. 

Namun pada kondisi yang parah, kifosis bisa menimbulkan rasa nyeri hingga gangguan pernafasan. Jika hal ini terjadi, prosedur operasi adalah solusi yang tepat. 

Pengobatan kifosis bisa dilakukan dengan berbagai cara yaitu terapi fisik dan latihan postur, pemakaian korset atau pelurus punggung, pemantauan serta pengelolaan pada anak, terapi otot dan gerakan postur, pemberian obat-obatan hingga pembedahan. Semua pengobatan ini bergantung pada penyebabnya. 

Selain itu, seorang yang menderita kifosis juga perlu mendapatkan edukasi dan konseling selama perawatannya. Pasien perlu memahami cara mengelola gejala, kondisi hingga betapa pentingnya mematuhi peraturan dari tim medis. Konseling juga disebut mampu mengatasi dampak emosional yang muncul akibat kifosis. 

Baca Juga : Inilah 11 Jenis Terapi Pengobatan Bagi Penderita Nyeri Bahu

Penyebab Kifosis berdasarkan Jenisnya

Ada beberapa hal yang menjadi penyebab kifosis. Penyebabnya dikelompokkan menjadi lima berdasarkan dari jenisnya yaitu: 

1. Kifosis Postural

Jenis kifosis postural atau punggung membulat biasanya terjadi pada anak dan remaja. Kifosis postural merupakan dampak dari kebiasaan postur tubuh yang buruk dalam jangka waktu yang relatif lama. Hal ini paling sering dialami oleh anak dan remaja karena kebiasaan mereka yang membungkuk baik ketika duduk ataupun berdiri. Beberapa kondisi kifosis postural disertai hiperlordosis pada tulang belakang bagian bawah (lumbar). 

Sedangkan kifosis postural yang terjadi pada orang tua secara umum disebabkan karena osteoporosis atau pengeroposan tulang. 

Baca Juga  Penanganan atau Terapi Bagi Penderita Cedera Ligamen Lutut

2. Kifosis Scheuermann

Kifosis Scheuermann membentuk tulang belakang seperti segi empat atau trapesium. Jenis kifosis ini biasanya terjadi karena ada masalah pada pertumbuhan tulang belakang. Lengkungan kifosis scheuermann dibandingkan jenis kifosis lain cenderung lebih kaku dan kian memburuk dengan bertambahnya usia. Kifosis scheuermann bisa menyakitkan sehingga lebih baik segera ditangani. 

3. Kifosis Kongenital

Kifosis kongenital atau kifosis bawaan termasuk kondisi bawaan sejak masih dalam kandungan. Ini disebabkan karena beberapa tulang yang ada di punggung bagian atas tidak berkembang dengan baik. Tulang tersebut seringkali berbentuk baji. Ketika ruas pada tulang belakang menumpuk maka punggung akan nampak membulat, melengkung dan membungkuk. Penyebabnya belum diketahui pasti namun agar kondisinya tidak memburuk diperlukan penanganan medis secepatnya. 

4. Kifosis Metabolik

Jenis kifosis ini terjadi karena tubuh yang tak mampu memproses magnesium, kalsium, fosfor serta berbagai mineral penting yang berperan untuk menjaga tulang tetap kuat dan kokoh. Akibat dari hal ini, tulang jadi rapuh, lemah dan mudah melengkung. 

5. Kifosis Pascatrauma

Jenis lain dari kifosis ini adalah kifosis pascatrauma. Kelainan tulang belakang ini muncul ketika tulang belakang mengalami cedera baik terluka atau patah. Kifosis pascatrauma bisa disebabkan karena kecelakaan kendaraan, terjatuh, atau tertimpa sesuatu yang berat di bagian punggung. Tulang punggung yang cedera menjadi retak dan bisa saja runtuh hingga membuatnya melengkung berlebihan. 

Gejala Kifosis

Setiap orang bisa saja merasakan gejala yang berbeda. Meski begitu ada beberapa gejala umum dari kifosis diantaranya yaitu:

  1. Otot paha bagian belakang (harmstring) yang terasa kencang
  2. Tinggi bahu kanan dan kiri berbeda
  3. Punggung terasa nyeri dan kaku 
  4. Punggung bagian atas nampak lebih tinggi ketika membungkuk
  5. Kepala terlihat lebih condong kedepan jika dibandingkan dengan bagian tubuh yang lain
  6. Perbedaan posisi atau tinggi pada tulang belikat

Beberapa gerakan yang dapat kamu lakukan untuk memperbaiki postur tubuh diantaranya:

Seperti yang disebutkan diatas, kifosis tidak membutuhkan penanganan atau pengobatan secara khusus karena kifosis adalah kesalahan pada postur tubuh. Namun siapapun pengidapnya harus memperbaiki postur tubuhnya dengan melakukan gerakan-gerakan dibawah ini sebagai terapi punggung bungkuk.

Beberapa gerakan di bawah ini tak hanya mampu melenturkan, memperluas namun juga memutar tulang belakang sehingga bertindak seperti terapi punggung bungkuk. Gerakan ini juga menstabilkan otot antara tulang belakang dan panggul agar berada dalam posisi yang netral. Berikut beberapa gerakan tersebut:

1. Child’s Pose

Gerakan ini tak hanya mampu meregangkan namun juga memanjangkan paha belakang, tulang belakang, dan glutes. Pose ini mampu membantu tubuh melepaskan ketegangan pada bagian leher bagian bawah hingga punggung. 

Mulailah dengan memposisikan tubuh dalam keadaan bersimpuh dengan kedua lutut yang saling menempel. Condongkan badan ke depan sampai kepala, paha dan tangan menyentuh lantai. Posisi ini membantu mengurangi kram perut dan otot punggung jadi semakin rileks. 

Dalam posisi ini, tarik nafas dalam-dalam selama 5 menit hingga otot pinggang dan tulang rusuk terasa rileks dan jaga agar lengan tetap terentang. 

Baca Juga  Terapi Pinggang Sakit untuk Meredakan Sakit Pinggang Anda

2. Forward Fold

Gerakan peregangan ini mampu meregangkan pinggul dan kaki serta membantu tubuh melepaskan ketegangan pada glutes, harmstring dan tulang belakang. Pertama posisikan tubuh dalam keadaan berdiri dengan tumit dan jari kaki yang bersentuhan namun tumit terpisah. Posisikan tangan ke pinggul lalu lipat hingga ke depan pinggul. Arahkan tangan ke atas tanah atau balok. Jika tangan belum sampai, lakukan sekuatnya terlebih dulu. Tekuk sedikit lutut untuk melunakkan sendi punggung dan membiarkan tulang belakang memanjang. Posisikan dagu sedikit masuk ke dada. Tetaplah di posisi ini dalam waktu 1 menit. 

3. Table Pose

Gerakan ini mampu membantu meregangkan tulang belakang, leher dan bahu. Gerakan ini juga mampu meningkatkan sirkulasi darah. Disebut table pose, karena gerakan ini membuat tubuh Anda nampak seperti meja. 

Table pose diawali dari posisi berlutut seperti meja. Tarik nafas perlahan sambil jatuhkan perut ke lantai untuk merelaksasi tulang belakang. 

4. Chest Opener

Gerakan ini memungkinkanmu membuka dan meregangkan otot dada sehingga rasa nyeri punggung bagian atas bisa berkurang. Chest opener akan sangat bermanfaat bagi Anda yang sering duduk sehingga dada cenderung condong ke dalam. Gerakan ini dimulai dari posisi tubuh yang berdiri tegak dengan kaki yang selebar pinggul. Setelah itu jalin kedua telapak tangan saling menekan di belakang tubuh. Jika tangan tidak menjangkau, gunakanlah handuk sebagai pegangannya. Pertahankan tulang belakang, kepala serta leher dalam satu garis lurus. Tarik nafas dalam-dalam ketika mengangkat dada dan posisikan tangan ke arah lantai. Lakukan posisi ini paling tidak selama 5 nafas dan sebanyak 10 kali dalam satu sesi.

5. High Plank

Rekomendasi olahraga selanjutnya untuk memperbaiki postur tubuh adalah high plank. Olahraga ini mampu meredakan nyeri serta menguatkan otot paha belakang, bokong, perut dan bahu. Gerakan ini dimulai dengan memposisikan tubuh dalam keadaan push up, lalu angkat pangkal tumit dan pinggul ke arah atas. Letakkan tangan selebar bahu sambil meluruskan lengan. Tahan posisi tersebut selama 60 detik lalu ulangi kembali gerakannya selang beberapa kali dalam sehari untuk hasil yang maksimal. 

Cara Mencegah Kifosis

Kifosis yang bukan dikarenakan bawaan atau yang disebabkan karena pengaruh luar bisa dicegah. Ada beberapa cara untuk mencegahnya yaitu:

  • Membiasakan diri untuk duduk atau berdiri dengan postur tubuh yang baik
  • Menjaga berat badan agar tetap ideal
  • Rutin olahraga seperti berlari, jogging, yoga, renang dan olahraga lain yang mampu meningkatkan fleksibilitas tubuh
  • Hindari membawa barang dengan berat berlebih di atas punggung. 

Diatas adalah beberapa cara mencegah kifosis. Selain menerapkan beberapa cara diatas, Anda juga bisa bergabung dengan Fitness Indonesia yang merupakan profesional gym terbaik di Jakarta dan sekitarnya. Fitness Indonesia menyediakan berbagai latihan untuk kebugaran serta latihan untuk memperbaiki postur tubuh seperti kifosis. Dengan latihan yang tepat diimbangi kebiasaan yang baik kifosis akan cepat sembuh. 

 

Comments (0)

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*